Sabtu, 15 Agustus 2009

Apa itu Mouse Feet...??


Mungkin buat orang-orang awam seperti saya masih agk aneh dengan istilah ini. Tapi buat gamers yang udah profesional ini jadi salah satu kebutuhan mereka. Lalu sebenernya apa sih benda ini sebenarnya?



Benda kecil yang nyempil di bawah mouse kamu ini memang kadng tidak pernah kita gubris. Mouse feet adalah kaki dari mouse yang bisanya akan bergesekan dengan mouse pad. Bagi seorang gamers mouse feet ini lumayan berpengaruh khususnya pasa gamers yang senang dengan game berjenis First Person Shooter. Karena pada game ini dibutuhkan reflek dari pemainnya dan sensitifitas dari mouse si pemain. Oleh karena itu tidak jarang gamers yang suka bermain game tipe ini sangat hati-hati dalam memilih mouse.

Kenyamanan gerak mouse tidak hanya bergantung pada mouse pad saja , namun mouse feet ini juga berpengaruh. Jika mouse feet -nya habis maka permukaan dasar mouse akan langsung bergesekan dengan mousepad. Hal ini tidak hanya dapat mengakibatkan ketidaknyamanan saat bermain, namun juga dapat mengakibatkan mouse kamu lecet-lecet di permukaan bawahnya. Jadi walaupun kecil bentuknya dan sering terlupakan, namun mouse feet ini banyak kegunaannya juga lho..^^

Minggu, 02 Agustus 2009

Menanti Hadirnya Wimax di Indonesia

Akses internet murah dan sangat mobile ini sudah dinantikan oleh banyak orang di Indonesia. Wimax sendiri adalah Broadband Wirelless Access(BWA) paling anayar dengan daya jangkau sangat besar dan memiliki kecepatan transfer yang cepat. Kecepatan Wimax sendiri diklaim mampu mencapai 70 Mbps sedangkan luas areal jangkauannya mencapai 50 km2. Dengan daya jangkau dan kecepatan seperti itu tidak heran banyak orang yang menanti teknologi ini.

Berbeda dengan adiknya IEEE 802.11 atau yang sering disebut Wi-Fi. Wi-Fi hanya memiliki daya jangkau puluhan hingga ratusan meter saja. Bisa mencapai ratusan kilometer bila dibantu dengan menggunakan alat penguat gelombang. Kecepatan transfer dari Wi-Fi hanya mencapai 1 Mbps saja.

Broadband dengan standard IEEE 802.16 ini sebentar lagi bisa dinikmati di Indonesia. FIRST Media yang memenangkan tender Wimax untuk kawasan Jabodetabek dan banten menyerukan teknologi ini diharapkan akan mulai jalan Kuartal 4 tahun ini. Biaya akses untuk berlangganannya pun relatif murah yaitu hanya 100 ribu rupiah saja. Dengan harga yang murah dan kecepatan akses yang sagat cepat semoga saja teknologi ini dapat memperbaiki citra kualitas akses internet di Indonesia.

Kamis, 25 Juni 2009

Tips Membaca Kode VGA NVidia


Nah setelah kemaren kita bahas tentang cara baca kode VGA ATI. Sekarang saatnya giliran NVidia yang bakal kita bongkar. Sebenernya ga gitu beda jauh sama ATI pada dasarnya angka depan dari NVidia juga menunjukan generasi dari teknologi yang digunakan. Disini gw bakal mulai dari generasi 6000, solanya buat generasi-generasi sebelumnya gw lupa gimana cara baca kode nya..^^


Cara baca kode tipe dari NVidia adalah sebagai berikut :
- Sama kaya ATI biasanya kode produk dari NVidia itu tersiri dari 4 digit angka. Namun untuk generasi terbaru yang menggunakan nama depan GTX hanya menggunakan 3 digit saja. Untuk GTX akan dibaha selanjutnya, sekarang kita akan bahas tentang yang menggunakan 4 digit angka.
- Untuk digit pertama sama dengan ATI yaitu menunjukan generasi teknologi yang digunakan oleh VGA tersebut. Misalnya generasi 6000 atau generasi 7000 dan lagi-lagi generasi ini menunjukan teknologi yang digunakan oleh VGA tersebut.
- Dilanjutkan dengan digit kedua dan lagi-lagi hampir sama dengan ATI yang menunjukan dari kelas VGA Nvidia tersebut. Biasanya digit kedua ini menggambarkan kelas dari tiap VGA Nvidia, biasanya digunakan angka 3,4,5,6,7 dan 8. Seperti ATI ini juga menggambarkan tingkatan kelas yang ada mulai dari low end sampai high end. Mulai dari 3 untuk low enda dan 8 untuk high end.
- Yang membedakan kode pada ATI dan Nvidia adalah huruf depan dari VGA ini menurut sepengetahuan sata ada 4 varian huruf depan dalan VGA Nvidia yaitu GS,GT,GTS dan GTX. Kembali kode huruf ini berperan dalam penentuan kelas dari VGA tersebut. Untuk kode GS dan GT biasanya diberikan pada VGA kelas low end. GTS digunakan untuk kelas mid end dan GTX digunakan untuk kelas high end.
- Untuk VGA Nvidia yang paling anyar yaitu generasi GTX hanya menggunakan 3 digit saja. Untuk digit pertama dan keduanya sama dengan generasi terdahulunya menunjukan generasi dan kelas dari VGA tersebut. Bedanya pada huruf depan pada generasi ini menggunakan GTX seperti GTX280, GTX275, GTX295, dll.

Nah itu gambaran sedikit buat kamu yang lagi mau beli atau penasaran dengan VGA Nvidia. Dan lagi-lagi gw menyarankan jika kamu-kamu mau membeli VGA tertentu hendaknya lebih teliti lagi aja mulai dari slot yang digunakan itu apa hingga voltase yang dibutuhkan. Karena jika itu kamu abaikan bisa2 VGA nya nanti ga kepake. Serta sering-sering buat liat review dari berbagai sumber yang terpercaya.

Senin, 15 Juni 2009

Tips Membaca Kode dan Memilih VGA ATI

VGA
Bingung mau beli VGA ATI apa gara-gara ga ngerti kode-kode produknya..?? Ga ngerti apa yang dimaksud dengan tipe 4830, 3870, 4770..?? Bingung performa tiap tipe VGA tersebut..?? Nah kali ini gw bakal sharing gimana cara baca kode-kode tersbut dan menjelaskan sedikit tentang performa yang dimiliki oleh tiap tipe..

Sebenarnya cukup mudah untuk membaca seri atau tipe dari VGA ATI. Untuk VGA ATI kode terdiri dari 4 angka misalnya : 4850,4770,dll.

- Untuk digit pertama menyatakan generasi dari kartu grafis tersebut. dimulai dari generasi 1000 sampai saat ini generasi 4000. Diluar itu juga ada generasi 9000 yang terdahulu dan generasi seperti X300 dan X800. Yang membedakan di sini adalah teknologinya. Pada generasi 1000 misalnya X1650 dengan generasi 2000 seperti HD2600 tentunya berbeda. Teknologi disini biasanya mengacu pada pengembangan chipset yang digunakan.
- Pada digit kedua umumnya digunakan angka 3,6,7,8,9. Disini biasanya menunjukan kelas dari VGA. terdapat 3 kelas disini yaitu low end, mid end dan high end. untuk kelas low end adalah kelas terendah dengan performa yang sedikit lebih rendah dan dengan harga lebih terjangkau pula, namun teknologi yang digunakan masih sama dengan kelas lainnya. Mid end adalah kelas menengah dimana tipe-tipe ini memiliki performa menengah atau standard di kelasnya dan dengan harga yang berada di atas low end. High end adalah kelas tertinggi di setiap generasi.
- Pada digit ketiga juga masih menunjukan performa dari VGA yang ada dan penulisannya biasanya mirip dengan digit keduanya. misalnya 4830, 4850 dan 4870, kelas 4800 sendiri adalah kelas yang paling tinggi di generasi 4000 sedangkan 4830 adalah kelas low end, 4850 adalah kelas mid end dan 4870 adalah kelas paling tinggi yaitu high end.
VGA

Selain 4 digit tersebut biasanya di depan angka terdapat 1-2 huruf penanda seperti X atau HD. Untuk HD itu menunjukan VGA tersebut sudah support High Definition. Kemudian yang perlu diperhatikan lagi adalah slot pasa motherboad kamu apakah mensupport PCI express atau AGP. VGA saat ini tidak dinilai berdasarkan memory VGA seperti 128, 512 atau 1GB, tetapi dinilai dari clock speed yang dihasilkan dan hasil bencmark yang dilakukan oleh reviewer. Maka sebelum kamu membeli sebuah VGA sebaiknya kamu mencari review tentang VGA tersebut dan bandingkan dengan VGA lainnya. Itu aja sedikit tips sari gw, semoga dapat membantu teman-teman sekalian.^^

Rabu, 10 Juni 2009

Apple perkenalkan iPhone 3G S


Setelah mendulang sukses dengan produk iPhone 3G-nya, Apple kini kembali menggebrak dengan memperkenalkan produk terbarunya iPhone 3G S. Dengan membawa beberapa fitur baru, Philip Sciller Apple Senior Vice President of Worldwide Product Marketing, yakin bahwa semua orang akan menyukainya karena iPhone 3GS ini lebih cepat dan lebih powerfull dibanding dengan varian iPhone 3G sebelumnya. Fitur yang dibawa oleh iPhone 3G S ini antara lain sebuah kamera 3 Megapixel dengan autofocus, kemudahan dalam membuat rekaman video dan hands free voice control.

iPhone 3G S anyar ini sudah dilengkapi dengan iPhone OS 3.0 yang telah disisipkan berbagai fitur tambahan. Menurut Mac Maker telah ada lebih dari 100 fitur baru seperti Cut, Copy, Paste, MMS(akan tersedia tahun ini), Spotlight search, Landscape keyboard, Digital Compass, dll. iPhone anyar ini juga akan dilengkapi dengan konektivitas 7,2 Mbps HSDPA untuk kecepatan koneksi dimanapun. Inilah yang membuat ada huruf "S" di belakang 3G yang berarti kecepatan atau "Speed".

iPhone 3G S juga dilengkapi dengan kemampuan Mac OS X-Spesific VoiceOver. Kemampuan ini akan memudahkan kamu untuk mengetahui apa yang ada di layar iPhone kamu. Jika iPhone harus di charge atau kamu ingin mengetahui judul lagu yang sedang kamu putar maka nanti akan ada suara yang keluar memberitah kamu. Kemampuan ini sudah ada juga di Apple iPod Shuffle generasi ketiga.

iPhone 3G S
akan dibanderol $199 sedangkan iPhone 3G akan mengalami penurunan harga dan dibanderol seharga $99. iPhone 3G S sendiri hadir dengan kapasitas 16 Gb dan 32 GB.

Review : Bose


Preview

Pernah mendengar merk Bose? Bose adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang audio. Produknya sangat banyak, mulai dari speaker komputer, headphone, sampai home theater. Pada edisi kali ini, FILE mendapat kesempatan untuk mereview salah satu headphone Bose QuietComfort 3.

Bose QuietComfort 3 bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan pendahulunya, seri QuietComfort 2. Bobotnya sangat ringan dan nyaman digunakan. Earcups dapat kamu tekuk hingga 900 untuk memudahkan penyimpanan ke dalam tempat headphone yang bisa kamu bawa kemana saja.

Dengan designnya yang kecil, orang pasti tidak akan menyangka kalau headphone ini memiliki fitur noise cancelling. Fitur noise canceling pada QuietComfort 3 dapat diaktifkan dan di non-aktifkan sesuai keinginan. Switch untuk mengatur noise canceling ini terletak pada earcups di sebelah kanan. Fitur ini menggunakan tenaga baterai. Baterai tersebut tahan hingga 25 jam dan dapat di charge ulang.


On Test

Tes dilakukan dengan menggunakan laptop, handphone dan MP3 player. Suara yang dihasilkan dari ketiga media tersebut sangat bagus. Suara treble dan bass terdengar dengan jelas. Dalam memainkan music yang mempunyai kekuatan pada bass, headphone ini dapat dengan baik mengeluarkan bass-nya. Bass yang dihasilkan dari headphone ini berbeda dengan headphone yang lain, bass yang dihasilkan terasa lebih soft tapi tetap ada tekanannya. Berbeda dengan headphone lain yang kadang kala menghasilkan bass yang kurang begitu terasa, produk Bose ini mampu menghasilkan suara bass yang baik.

Salah satu fitur dari headpone ini adalah noise canceling yang berfungsi untuk menghambat suara dari luar headphone. Dengan fitur ini kamu dapat mendengarkan music dari headphone tanpa bumbu suara bising dari luar headphone. Untuk mengaktifkannya terdapat tombol slide pada sisi headphone dimana ketika noise canceling dimatikan, suara dari luar masih terdengar. Tetapi ketika noise canceling diaktifkan, suara dari luar tidak terdengar lagi.

Secara keseluruhan headphone ini patut diacungi 2 jempol. Kualitas suara yang dihasilkan termasuk bass dan treble-nya sangat baik. Kejernihan suara yang dihasilkan juga sangat clear ditambah fitur noise canceling dari headphone ini yang pastinya akan membuat kamu semakin terlena oleh alunan music yang dihasilkan. Sayangnya harga dari headphone keren ini cukup tinggi, tapi menurut FILE harga terebut terbayar saat kamu dapat menikmati alunan mui yang dihasilkan.

Test System : Notebook Toshiba M300, Handphone Sony Ericsson W950i, Apple iPod Nano.

Harga : $480
Bose Mal Taman Anggrek
Reviewer : Reza Renika dan Rio Kurniawan (FILE-Magazine)

Senin, 08 Juni 2009

Review : Sonic Gear Morro 521


Preview

Buat kamu yang lagi cari-cari speaker yang bagus namun harganya masih terjangkau, kamu harus baca hardware review kali ini. FILE kedatangan satu buah speaker dari Sonic Gear dengan tipe Morro 521. Dengan mengusung konfigurasi 2.1, Sonic Gear Morro 2.1 ini mampu mengeluarkan kekuatan hingga 20 watt RMS yang cukup powerful untuk ukuran speaker sejenisnya. Dengan desain satellite yang minimalis dan desain subwoofer yang sederhana dapat memperindah ruangan atau meja kerja kamu. Untuk mode pengaturan atau controller terdapat di satellite dan tersedia pula pengaturan untuk bass yang terletak di bagian subwoofer.

On Test


Kali ini FILE mencoba speaker ini dengan beberapa media player dan komputer. Media player yang FILE gunakan antara lain MP4 Player (tipeny tulis aja) dan Handphone Sony Ericsson W950, sedangkan komputer dibagi menjadi 2 jenis yaitu dengan komputer yang menggunakan sound card on board tipe Realtek AC'97 ver. A3.82 dan komputer yang diberi sound card tambahan Creative X-Fi Xtreme Audio. hasilnya untuk memainkan musik-musik yang beraliran hip hop atau RnB, speaker ini mampu menghasilkan suara yang baik. Seperti biasanya keunggulan dari speaker-speaker Sonic Gear adalah kualitas suara bass nya yang padat dan bulat, namun agak kurang di segi treble. Treble yang dihasilkan agak kurang cocok dengan jenis-jenis musik yang slow atau bertempo lambat. Suara bass yang dominan membuat treble dari speaker ini agak tertutup.

FILE Masih penasaran dan ingin mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh speaker ini. Maka kali ini FILE mencoba pada komputer yang telah diberi sound card Creative X-Fi Xtreme Audio dan menggunakan media player foobar dengan output ASIO. Hasilnya sangat diluar dugaan, treble yang tadinya kalah oleh bass sekarang bisa dibilang balance. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih detail dan bass sudah tidak terlalu dominan lagi. Bisa dibilang kualitas suaranya lebih ballance dibandingkan jika tidak menggunakan sound card tambahan. Nah, Speaker ini cocok banget buat kamu-kamu yang ingin merasakan sensai bass yang padat dan bulat. Kalo kamu lagi nyari speaker yang punya harga ga gtu tinggi dan dengan kualitas yang ok, speaker ini bisa jadi pilihannya.

Speaker Spesification : Total Power Output: 32 Watts RMS, 3-Way Audio System, Bass and Volume Control, Front-firing Bass Reflex Port, S/N Ratio: > 60dB, High-excursion 5.25” bass driver, Full range 2.5” driver + 1” Tweeter, Control : Power / Master Volume

Test System : Sony Ericsson W950i, MP4 Player, PC with Sound Card Realtek AC'97 ver. A3.82 dan PC with Sound Card Creative X-Fi Extreem Audio.

Rio Kurniawan (FILE Magazine)